KARAKTER YANG DIBANGUNG ATAS DASAR PENDIDIKAN

Pertemuan terakhir kelas Kapita Selekta diakhiri dengan seminar internasional dengan mengundang beberapa pembicara. Seminar internasional kali ini memiliki tema "National Character Building and Sustainable Development" yang artinya "Membangun Karakter Nasional dan Perkembangan yang berkesinambungan" yang diadakan oleh UPF (Universal Peace Federation). 
Seminar yang dibuka oleh Dekan Fikom Untar, dr. Eko Harry Susanto, M.Si mengawali acara dengan baik dan sebagai pembicara pertama yaitu Prof. Dr. R. Agus Sartono, MBA selaku menteri pendidikan dan keagamaan, mengawali seminar ini dengan pembahasan "Good Character : Educated and Performances." Menurut  Prof. Dr. R. Agus Sartono, MBA karakter yang baik  terbentuk dengan adanya keseimbangan yang tepat antara pekerjaan, pendidikan, tanggung jawab, dan rasa hormat. Apabila keseimbangan antara keempat hal tersebut tetap terjaga maka karakter yang baik pun akan muncul bersamanya. Karakter dari pendidikan itu sendiri merupakan suatu upaya yang disengaja untuk mengembangkan dan membentuk karakter seseorang dari kecil hingga dewasa dalam menanamkan etika dan nilai hidup. Nilai etika itu berupa kepedulian, kejujuran, keadilan, tanggung jawab, kehormatan untuk diri sendiri dan orang lain. Sedangkan nilai hidup berupa ketekunan, usaha yang baik, dan berpikir kritis.
Dalam kesempatan berikutnya, Dr. Mee Young Choi, selaku
pembicara dalam seminar menjelaskan empat pilar pendidikan yaitu:
1. Learning to know (belajar untuk tahu)
2. Learning to be (belajar untuk menjadi)
3. Learning to live together (belajar untuk hidup bersama)
4. Learning to do and to transform oneself and society (belajar untuk melakukan dan mengubah diri sendiri dan masyarakat)
Hal ini lah yang menjadi sebuah dasar dari pendidikan dimana di dalamnya harus terkandung nilai-nilai baik yang nantinya dapat membentuk karakter yang baik sesuai dengan nilai moral dan etika. 
Pada dasarnya, memiliki karakter yang baik tidak hanya berasal dari pendidikan saja akan tetapi keluarga, lingkungan sekitar, dan kedewasaan seseorang menentukan bagaimana karakter terbentuk di dalam diri seseorang. Pendidikan memang mambantu mengarahkan dan mendidik. Namun, tidak dipungkiri bahwa peran keluarga lebih besar dalam mendidik seseorang untuk tumbuh menjadi pribadi yang memegang teguh nilai, moral dan etika dalam hidupnya. 
Mrs. Ursula McLackland, sebagai perwakilan dari Universal Peace Federation (UPF) memberikan sedikit pengetahuan bahwa pendidikan yang baik didasari dari kehidupan keluarga inti yang baik, lingkungan sekitar yang mendukung, dan kematangan seseorang dalam menentukan segala sesuatu. Hal ini disebabkan karena keluarga dan lingkungan sekitar memiliki pengaruh yang besar dalam membentuk karakter seseorang. Terutama keluarga, karena ia berperan sebagai panutan dan teladan yang akan dianggap selalu memberikan pengaruh positif bagi anggota keluarga lainnya. Oleh karena itu, untuk membentuk karakter yang baik tidak hanya dibutuhkan pendidikan sekolah biasa tetapi juga didukung oleh kehidupan.
            Di dalam seminar, diberikan satu kutipan yang menurut saya baik untuk dibagikan dengan orang lain semogga dapat bermanfaat.
"If Wealth is Lost, Nothing is Lost. If Health is Lost, Something is Lost. 
But, If Character is Lost, EVERYTHING is Lost.

"NATIONAL CHARACTER BUILDING AND SUSTAINABLE DEVELOPMENT"
Pada minggu terakhir di perkuliahan kapita selekta tidak dilaksanakan di dalam kelas, tapi diganti dengan mengikuti seminar  tentang “ national character building and sustainable development’ yang diadakan oleh  Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara pada tanggal 27 Mei 2011.
Di dalam seminar terdapat beberapa pembicara setiap pembicara memiliki bahan atau materi pembahasan yang berbeda-beda namun  masih saling berhubungan karena masih bernaung pada satu tema besar yaitu “National Character Building and Sustainable Development”
Pembicara Dr. Mee Young Choi - UNESCO
 
Pada kesempatan ini Dr. Mee membahas "Education for Sustainable Development" yang biasa disingkat dengan ESD. ESD merupakan proses pembelajaran (atau pendekatan mengajar) yang didasari pada idealisme dan prinsip – prinsip yang berkelanjutan dan berkaitan dengan semua tingkat dan tipe belajar untuk memberikan pendidikan yang berkualitas dan membantu perkembangan kemanusiaan dalam belajar untuk mengetahui, menjadi, hidup bersama, melakukan, serta mengubah diri sendiri dan masyarakat.
UNESCO memperkenalkan ESD ini kepada seluruh penduduk Asia-Pasifik dengan maksud agar setiap individu di wilayah Asia-Pasifik bisa belajar untuk mendapatkan dan memperkenalkan pengetahuan dan sikap mereka untuk melakukan perubahan pada masa datang dan mendapatkan respon terhadap tindakan mereka dari orang lain. Strategi dari ESD ini adalah dengan membangun hubungan dan bersinergi dengan berbagai orang melalui semua bentuk pembelajaran yang berkualitas.

Pembicara : Ms. Ursula McLand – UNIVERSAL PEACE FEDERATION
Ms. Ursula berbicara bagaimana “The Character Education” atau ilmu pengembangan kepribadian menjadi hal yang sangat penting. Hal ini dengan maksud agar setiap individu bisa menciptakan hubungan yang harmonis. 

Pertama yang harus diperhatikan adalah “mendidik”. Mendidik kepala untuk memikirkan hal-hal yang baik, mendidik hati untuk peduli dengan kebaikan, dan mendidik tangan untuk melakukan kebaikan.
              Keluarga merupakan sekolah pertama bagi setiap individu dalam belajar mengenai cinta dan damai. Dari keluarga kita mendapatkan kasih sayang, cinta, dan perhatian. Namun apabila keluarga yang tidak harmonis, hanya akan membuat anggotanya merasa bahwa cinta, kasih sayang, dan perhatian hanyalah omong kosong. Maka keluarga menjadi sekolah pertama bagi kita dalam belajar mengenai cinta dan damai.

          Zaman sudah menjadi modern dan sangat berkembang. Tingkat kekerasan yang tinggi membuat kita hidup dalam ketidakdamaian. Dan pada seminar ini, Universal Peace Federation membuktikan bahwa mereka peduli dengan seluruh masyarakat global. Kepeduliannya ini ditunjukkan dengan bekerjasama dengan beberapa universitas di Indonesia mengadakan seminar dalam rangkan “Character Education”.

Pembicara : Prof. Dr. R. Agus Sartono, MBA. – Menteri Pendidikan dan Keagamaan.
           Pada kesempatan ini, beliau membahas mengenai “Good Character : Educated and Performances”. Menurutnya, karakter merupakan suatu takdir. Untuk menjadi seseorang yang memiliki karakter yang baik, kita bukan hanya harus tahu apa yang baik, tetapi juga harus memiliki keinginan untuk menjadi baik, dan yang paling penting harus melakukan kebaikan sehingga menjadi kebiasaan.

               Selain itu, pemerintah sudah memiliki program “Character Education” tersendiri. Program yang akan diadakan pada periode 2010 sampai 2014 ini diarahkan untuk menghasilkan generasi baru yang cerdas dan kompetitif melalui peningkatan kecerdasan, keterjangkauan, kualitas dan relevansi, kesetaraan dan kepastian memperoleh pendidikan.